Senin, 06 Juni 2016

Cerpen "Sahabat jadi Cinta"



SAHABAT JADI CINTA
Setiap Reni dan Jeri bertemu, mereka selalu bertengkar, semuanya berawal dari 5 tahun yang lalu, semasa SMP. Awalnya, mereka bersahabat sejak kecil tapi sewaktu SMP, Jeri pernah di tanya oleh teman-temannya di sekolah, mereka berkata “ Hey Jeri kamu suka ya sama Reni, kok setiap hari kamu sama dia mulu ?” lalu Jeri menjawab “ aku gak suka sama Reni, aku cuma kasihan aja sama dia dan mama papaku menyuruh aku jagain dia, kalau saja mama papaku gak berkata seperti itu, aku npasti gak mau deket-deket dia mulu” di saat Jeri berkata seperti itu, Jeri tidak menyadari bahwa di belakangnya ada Reni yang mendengar perkataan itu, Reni menampar Jeri dan berkata “ makasi selama ini sudah baik sama aku, tapi mulai detik ini, jangan pernah deketin aku lagi “ Jeri merasa bersalah kepada Reni dan sejak itulah Reni tidak pernah berhubungan lagi dengan Jeri, Reni benar-benar sakit hati mendengar perkataan Jeri. Reni tidak menyangka sahabatnya dari kecil hanya kasihan sama dia. Dan mereka sudah 5 tahun bermusuhan.
Di pagi yang cerah, Reni terlihat sangat senang, karena Reni akan masuk ke fakultas yang dia inginkan, yaitu fakultas kedokteran dan Reni bisa jauh dari Jeri, sebab Reni tahu bahwa Jeri tidak menginginkan masuk ke fakultas kedokteran melainkan Jeri menginginkan sekolah film, tapi tiba-tiba Reni terkejut karena Jeri masuk ke fakultas kedokteran. Reni sangat heran, “kenapa Jeri mau masuk ke fakultas kedokteran ? padahal Jeri sangat takut dengan jarum suntik” kata Reni dalam hati. Di saat itu Reni bertanya dengan wajah kesal “ kenapa sih kamu selalu ada dan kenapa juga kamu masuk ke fakultas ini, kan masih banyak fakultas yang lebih bagus daripada ini?” ,lalu Jeri menjawab “ suka-suka aku dong, mau masuk ke fakultas ini apa gak, ada masalah ?” , “aku benci ngeliat kamu ada di sini, belum puas kamu nyakitin aku sewaktu 5 tahun yang lalu, sakit tau gak !”kata Reni. Lalu Jeri berkata  “biarin aja , aku juga benci sama kamu”. Dan Reni pun langsung pergi, dia sudah benar-benar kesal terhadap Jeri.

Tiga tahun sudah mereka kuliah dan sekarang mereka duduk di semester 6, dosen mereka bernama pak Gusti, pak Gusti memberi tugas membuat film yang bertemakan tentang kesehatan, lalu pak Gusti membagikan kelompok, ternyata Reni,Jeri,Dani dan Lia satu kelompok. Deni adalah teman dekatnya Jeri dan Lia teman dekatnya Reni. Reni dan Jeri protes kepada pak Gusti, mereka tidak setuju atas pembagian  kelompok ini, pak Gusti sudah tahu bahwa mereka sering bermusuhan, pak Gusti sengaja membuat mereka satu kelompok, dan keputusan pak Gusti tidak dapat di ubah lagi. Reni terlihat sangat kesal tapi mau gimana lagi, akhirnya Reni mengikuti perkataan pak Gusti. Mereka pun pergi ke daerah pedesaan selama satu minggu untuk membuat film, di sana tempatnya bagus untuk membuat film, mereka tinggal di rumah Lia yang sudah lama kosong.
Sudah lima hari mereka berada di desa itu, tugas mereka di sana pun tersisa dua hari, Reni dan Jeri masih sering berkelahi. Pada saat mereka sedang menonton TV, tiba-tiba HP Lia berbunyi, ternyata ayahnya Lia yang menelepon dan Lia mengangkat sambil berkata “ hallo, ada apa yah ?” , kemudian ayahnya menjawab “ Li, ibumu sedang sakit, sekarang dia sedang di rumah sakit, besok dia akan di operasi Li”, lalu Lia berkata “kenapa ayah baru kasih tau sekarang yah ?”, kemudian ayah Lia menjawab “maaf nak, ayah sudah ingin memberi tahu mu dari kemarin, tapi ibu mu melarang”. Pikiran Lia menjadi tidak karuan, sehingga Lia pun meneteskan air mata di depan teman-temannya, lalu Reni bertanya “loh, kamu kenapa Li ?”, Lia menjawab “ ibuku sedang sakit Ren, besok ibu ku di operasi”, “ yaudah, lebih baik kamu pulang aja”kata Reni. “lalu bagaimana dengan film nya “tanya Lia. “filmnya biar kami saja yang menyelesaikan, lagian hanya tinggal bagian aku kok”kata Reni”, “yasudah, aku beresin baju dulu ya”kata Lia. Reni pun meminta Dani untuk mengantarkan Lia pulang,dan di hari itu juga Deni dan Lia pulang. Di perjalanan pulang, Lia sempat memikirkan Jeri dan Reni, “apakah mereka akan baik-baik saja ? sedangkan setip harinya mereka sering berkelahi”kata Lia. “mereka ? jeri dan Reni maksud kamu ? kamu tenang aja, aku yakin, mereka akan baik-baik saja kok”kata Deni. Lia hanya tersenyum.
Keesokan harinya, Jeri dan Reni pergi ke atas bukit untuk menyelesaikan film mereka, di perjalanan menuju di atas bukit, mereka masih saja berantem. Sampai di atas bukit mereka menyelesaikan film mereka, sampai arah jarum jam pun menunjukan ke angka 17.36, mereka pun berjalan pulang ke rumah, di pertengahan jalan, Jeri terpeleset dan kepalanya berdarah terbentur batu, Reni terlihat panik “ kenapa bisa terpeleset sih, yang mana yang sakit ?”tanya Reni, “aku gak papa kok”jawab Jeri. “ga papa gimana, kepalamu berdarah, sini aku obatin”kata Reni. “Ternyata kamu masih kaya yang dulu ya , ga berubah, maafin aku ya ren selama ini aku selalu bikin kamu kesal” kata Jeri. “Bukan saatnya kita ngomongin masalah ini, yang penting ngobatin kamu dulu dan pulang”kata Reni. Hari pun mulai malam, Reni melihat Jeri yang masih merintih kesakitan ,akhirnya memutuskan untuk istirihat di sebuah gubug kecil. Semakin malam, cuaca di sana semakin dingin, Reni menggigil kedinginan, tiba-tiba Jeri melepaskan jaket yang di kenakannya dan di berikan kepada Reni. Reni Cuma membalas dengan senyuman. Keesokan harinya, mereka pulang kerumah Lia, sesampainya di rumah, mereka langsung berkemas karena tugas mereka sudah selesai. Di perjalanan pulang Reni bertanya pada Jeri “ Jer, kenapa kamu masuk ke fakultas kedokteran, padahalkan kamu takut sama jarum suntik”. “Ini semua aku lakuin, sebab aku gak mau jauh dari kamu, dulu sewaktu kita SMP,aku malu, aku lebih mentingin gengsiku di bandingkan kamu,saat itu aku sangat menyesal, tapi aku bingung mau gimana, kamunya aja kalau ketemu aku sudah terlihat kesal”kata Jeri. “Jujur, sampai saat ini aku belum bisa maafin kamu dan mungkin ini terakhir kalinya kita ketemu” jawab Reni. “loh kenapa?”tanya Jeri. “Aku sudah memutuskan untuk pindah”kata Reni. “ Pindah kemana ?”kata Jeri. Reni hanya terdiam.Sesampainya Jeri di rumah, Jeri masih memikirkan omongan Reni, Jeri memutuskan besok akan pergi ke rumah Reni. Keesokan harinya, Jeri bersiap-siap untuk pergi ke rumah Reni. Tiba-tiba, kaka Jeri yang bernama Wina bertanya “mau kemana kamu dek ?”, “mau ke rumah Reni kak” jawab Jeri. “Loh, bukannya Reni udah berangkat ya ?”kata Wina, “berangkat kemana ?”tanya Jeri. “pindah ke Bandung “kata Wina. Lalu, Jeri pun langsung bergegas pergi menyusul Reni ke bandara, sesampainya di bandara, pesawat yang di gunakan Reni sudah berangkat 30 menit yang lalu, di sana Jeri hanya bertemu dengan Deni dan Lia. Tanpa di sadari, Jri meneteskan air mata.
Dua tahun kemudian, Lia dan Deni menikah. Di pesta pernikahan mereka, Jeri menghadiri pesta tersebut, Jeri masih memikirkan Reni, di saat Jeri sedang melamun, tiba-tiba seorang cewek tanpa di sengaja menumpahkan air minum ke baju Jeri dan cewek itu langsung meminta maaf pada Jeri. Setelah Jeri melihat cewek itu, ternyata cewek itu adalah Reni. Jeri menatap mata Reni, Reni lalu pergi meninggalkan pesta itu, Jeri langsung mengejarnya, tetapi Reni pergi menggunakan Taxi sehingga Jeri kehilangan jejaknya. Jeri kesal kepada Deni dan Lia karena mereka tidak memberitahu kalau Reni kembali, Jeri sangat tersiksa dan sedih sewaktu Reni pergi. Deni dan Lia meminta maaf pada Jeri, mereka melakukan ini karena kemauannya Reni. Jeri pergi meninggalkan pesta itu, saaat itu Jeri ingin menenangkan fikirannya dan Jeri pergi ke taman, tempat Jeri dan Reni bermain sewaktu mereka kecil. Ternyata di sana Jeri bertemu Reni dan lagi-lagi Reni berusaha menghindar dari Jeri. Tetapi Jeri memegang tangan Reni, kali ini Reni tidak bisa menghindar, Jeri memeluk Reni sambil berkata “ kenapa kamu menghindar Ren ?”. “ Aku takut Jer, aku takut kamu mengulangi kesalahan kamu sewaktu SMP dulu” kata Reni sambil menangis. “Gak akan Ren, aku gak akan mengulangi kesalahan yang kedua kalinya , maafin aku Ren”Kata Jeri. Reni tidak bisa berkata apa-apa, Reni hanya bisa meneteskan air mata bahagia. Akhirnya Reni dan Jeri menjalin hubungan mereka dari awal, sekarang mereka terlihat bahagia, keduanya sudah menjadi dokter dan sampai akhirnya mereka menikah.



Maulidia Yona Agesta

1 komentar: